Siraman Rohani - Dua hari Sekum PP Muhammadiyah berada di kabupaten Jember memberikan materi pada 4 forum, salah satunya adalah pengajian ahad pagi, (9/10/2016). Foto: Turba PWM di Aula Ahmad Zainuri Unmuh Jember. |
Kajian Islam rutin setiap minggu ke-2 ini dibuka dengan penyampaian ayat Qur'an yang berbunyi,
"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar" (QS. An-nisa'[4]:9).
Dalam ceramahnya, Dr. H. Abdul Mu'thi, M.Ed. menyampaikan tentang ancaman keumatan saat ini, yaitu gejala degenerasi.
Menurut beliau ada 2 jenis ancaman degenerasi, antaralain:
Degenerasi Nasabiyah, yakni terjadi ketika sejumlah anggota keluarga tidak memiliki keturunan, sehingga terputus proses regenerasinya. Hal ini terjadi karena beberapa hal seperti, tidak memiliki keturunan meski sudah berkeluarga dan juga tidak terjadi regenerasi karena tidak berkeluarga.
Dan, Degenerasi diniyah, yakni terjadi ketika ada beberapa hal seperti, antara ayah, anak serta cucu berbeda aqidah atau keyakinan yang sering terjadi saat ini, anak dan cucu masih se-aqidah, akan tetapi kualitas imannya tidak seperti ayahnya, dan juga sang ayah "ahlu dzikr", "ahlu ibadah" akan tetapi sang anak dan cucu hanya menjadi Islam KTP (fenomena keislaman hanya pada saat kelahiran, pernikahan dan kematian).
Oleh karena fenomena degenerasi itu, maka umat Islam saat ini menurut Mu'thi, "Membutuhkan kekuatan yang perlu dibangun".
Terdapat sebuah hadits yang menyebutkan bahwa, "Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan dicintai Allah daripada mukmin yang lemah," imbuhnya.
4 Kekuatan yang dibutuhkan ummat Islam
Pertama, Quwwatul Aqidah
Kekuatan Akidah. Aqidah adalah tali yang kokoh dan menjadi faktor penting dalam kehidupan. Hal ini terjadi karena saat ini hidup manusia ada dalam "open society" yang memungkinkan setiap kelompok secara masif, sistemik dan sistematis menjalankan agendanya masing-masing. Dimana pada tujuan akhirnya memunculkan faham baru dalam agama dan masyarakat. Umat yang kosong jiwanya dan 'haus' siraman rohani, akan mudah untuk tertarik terhadap hal-hal baru yang tampak menjanjikan ini.
Kedua, Quwwatul Tsaqofah
Kekuatan Peradaban. Kekuatan ini ditopang oleh 3 kekuatan pula, yaitu kekuatan ilmu dimana umat Islam harus cerdas dan "literate", kekuatan seni atau hati dimana Allah itu indah dan mencintai keindahan (tercermin dari diri umat, ajining raga saka busanaqaulan kariima (ajining diri saka lathi).
Ketiga, Quwwatul Iqtishad
Kekuatan Ekonomi. Sejumlah data statistik menunjukkan bahwa 50% lebih perekonomian Indonesia, dikuasai oleh 1% penduduk Indonesia. Dan mayoritas umat Islam berada di garis kemiskinan. Ditambah lagi dengan gejala masyarakat dari faham monoteism menjadi "moneyteism". Oleh karenanya umat Islam harus bangkit membangun kekuatan sehingga tak jadi buih di ujung ombak.
Untuk itu penting dibangun gerakan filantropi dengan cara membangun kekuatan etos entrepeuneurship dan juga membangun kekuatan jejaring atau networking.
Keempat, Quwwatul Jama'ah
Kekuatan Rakyat. Saat ini ada upaya untuk memecah belah umat Islam, sehingga tidak terjadi persatuan. Perlu disadari bahwa umat islam tidak akan sama satu dengan yang lain, akan tetapi jika ukhuwah diutamakan, maka peluang musuh Islam merusak persatuan dan bangsa akan hilang.
Oleh karenanya umat Islam harus jadi umat yang kritis, tidak mudah percaya terhadap informasi dari seseorang tanpa ada tabayyun. Jangan menghabiskan energi untuk mencari kelemahan orang lain dan juga menjelekkan orang lain. Pusatkan energi untuk membangun kualitas umat Islam seperti di bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Pengajian Ahad Pagi ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua PWM Jatim Drs. Nurcholis Huda, M.Si dan Wakil Sekretaris Dr. Biyanto, M.Ag. Dari jajaran pimpinan PDM kab. Jember hadir ketua PDM H. Kusno, M.PdI, wakil ketua Dr. Aminullah el Hadiy dan Sekretaris PDM Dr. Hazmi, DESS.
Keluarga besar Muhammadiyah Jember sangat antusias atas kehadiran Sekum PP Muhammadiyah yang sehari-hari sebagai dosen di UIN Syarif Hidayatullah tersebut, arena parkir dan halaman kantor PDM penuh sesak dengan warga persyarikatan hingga meluber di jalan raya. ● Maghfur