Media Dakwah Islam - Diskusi Ideologi Muhammadiyah di Unmuh Jember bersama Dr. Abdul Mu'thi dan Dr. Biyanto, menggugas kesadaran warga Muhammadiyah tentang arti penting media untuk dakwah. |
Narasumber panel dalam acara diskusi tersebut antara lain, Dr. Biyanto, M.Ag dan Dr. Abdul Mu'thi, M.Ed, dan moderator Idris Mahmudi, M.Pd.I.
Dalam diskusi yang diikuti oleh jajaran pimpinan beserta dosen Universitas Muhammadiyah Jember tersebut memberikan beberapa bahasan secara garis besar yang dapat disimpulkan, antara lain:
- Muhammadiyah dengan semangat memurnikan aqidah bukan berarti sama dengan wahabi
- Muhammadiyah sering disebut kelompok yang sedikit bicara banyak kerja, sehingga ia hadir untuk merespon umat dan memberi solusi pada masyarakat secara riil
- Muhammadiyah merupakan organisasi yang tertib administrasi dari pada ormas Islam lainnya
- Muhammadiyah selalu berkeyakinan berbuat yang terbaik, meskipun ada yang berusaha menggantikannya
- Kebaikan Muhammadiyah seringkali tidak diketahui oleh publik karena lemahnya "press release" atau pemberitaan. Dalam hal ini, Dr. Abdul Mu'thi menekankan arti penting penguasaan media massa untuk kepentingan dakwah Islam
- Pengalaman Dr. Abdul Mu'thi saat menerima tamu Prof. Dr. Mitsuo Nakamura sebagai seorang peneliti, dan penulis "The Crescent Arises Over The Banyan Tree" yang sangat konsen di pergerakan muhammadiyah, saat datang di muktamar NU di Jombang ditanya oleh Mu'thi, "Bagaimana tanggapan anda saat hadir di muktamar NU?," Ia mengatakan, "Saya seperti di neraka".
Lantas ia datang di muktamar Muhammadiyah ke-47 di makassar dan ditanya pula, "Lalu bagaimana kesan anda hadir di muktamar muhammadiyah?," Ia menjawab, "Saya seperti di surga, Saya dijemput di bandara, diberi fasilitas dan diizinkan masuk di arena muktamar". - Bahkan saat Dr. Abdul Mu'thi presentasi tentang Islam yang dipahami oleh Muhammadiyah di luar negeri, ada seorang ibu yang diam, serius dan menyimak.
Begitu selesai ia bertanya, "Apa yang anda katakan tentang Islam itu benar, anda serius?," Dr. Mu'thi menjawab, "ya saya serius. Itulah Islam yang dipahami muhammadiyah dan itu riil di Indonesia," Wanita yahudi itu kemudian berkata, "Jika saya tahu Islam seperti itu, maka saya senang jika masuk Muhammadiyah".
Diskusi yang dipandu oleh Idris Mahmudi selaku sekretaris LP-AIK Universitas Muhammadiyah Jember ini berlangsung "gayeng" dan peserta sangat antusias, bahkan waktu berlalu 2 jam terasa sangat singkat. ● Idris M.