Aksi Damai 212 - Kader Lintas Ortom Muhammadiyah Bersatu. photo by Hasan Al-buruj |
Keyakinan ini terus tumbuh dan berkembang hingga menjadi karakter Muhammadiyah dalam setiap pengawalan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seraya menjadi 'entry-point' untuk menata ulang atas rapuhnya pondasi supremasi hukum di Indonesia selama ini.
Menyikapi kasus tersebut, Persyarikatan Muhammadiyah mendorong penegak hukum untuk menjalankan tugasnya secara profesional dan akuntabel. Persyarikatan Muhammadiyah pula lebih memilih penanganan kasus tersebut menggunakan jalur hukum yang berlaku di Indonesia serta pendekatan dialogis yang mengedepankan keadaban dan akhlak qur'ani.
Sikap tegas tersebut direspon oleh seluruh warga Muhammadiyah dan segenap Ortom (Organisasi Otonom) untuk terus mengawal proses hukum agar senantiasa berada pada koridor yang berlaku. Tidak hanya kader yang berdomisili di DKI Jakarta, melainkan dari berbagai penjuru Indonesia termasuk kabupaten Jember.
Kali ini, beberapa kader terbaik Muhammadiyah kabupaten Jember turut hadir bersatu dan berbaur dengan jutaan ummat untuk melangsungkan Aksi Damai 212 Bela Islam 3 di Taman Monas Jakarta.
Tampak dalam foto, Dima Akhyar mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah yang saat ini juga mendapat amanah sebagai wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah PDM Jember, Pendekar Hasyim Arif (tengah) sebagai salah satu pendekar Tapak Suci, dan Ahmad Nur Hasan mantan aktivis gerakan mahasiswa dan pernah diamanahi sebagai ketua bidang organisasi IMM Universitas Jember.
Di Jakarta, kader-kader Muhammadiyah ini bergabung dengan kafilah yang dikomandoi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jakarta. Kehadiran kader terbaik yang berasal dari daerah ini seakan menularkan semangat jihad bagi kader dan warga Muhammadiyah yang berjuang melalui doa di kampung halaman.
Semoga Allah memberkahi!. ● red/fhr