Mohon Maaf Situs Masih sedang Perbaikan. Terima Kasih

Moh. Nasir: Kuliah Saja Rasanya Tidak Cukup Jika Tidak Memiliki Nilai Tambah

Kuliah Umum Menteri Ristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak - dok. Istimewa (humas UMJbr)
Universitas Muhammadiyah Jember kembali membuat gebrakan dalam sistem perkuliahan mereka. Setelah sebelumnya mengadakan Kuliah umum yang dihadiri Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, kali ini pada Kamis (28/9/2017) Unmuh Jember kembali mengadakan Kuliah Umum dengan menghadirkan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak.

Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi UNMUH Jember selain menghadirkan Menristekdikti sebagai pembicara juga turut hadir pula Prof. Dr. Ainul Yakin staf ahli kementrian ristekdikti. Juga tampak Rektor Unmuh Jember Dr. Ir. M. Hazmi, DESS serta para Wakil Rektor dan Dosen Fakultas Ekonomi Unmuh Jember.

Kegiatan Kuliah Umum yang mengambil tema, "Perekonomian Kerakyatan untuk Meningkatkan Daya Saing di Pasar Internasional" ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan diikuti oleh ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi baik jurusan Akuntansi maupun Manajemen yang memenuhi gedung Ahmad Zaenuri.

Dimoderatori langsung olek Rektor Unmuh Jember, acara dibuka dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Sang Surya. Menariknya, dalam acara pembukaan kuliah umum ini juga menampilkan tari khas jember sebagai pengenalan local wisdom ke ranah nasional.

Dalam pemaparan ilmiahnya Menristekdikti mengatakan bahwa sekarang ini adalah eranya perubahan dan persaingan. Maka Perguruan Tinggi dan para mahasiswanya harus memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing agar mampu membangun bangsa yang berdaya saing di tingkat global.

"Kuliah saja rasanya tidak cukup jika tidak memiliki nilai tambah. Kompetensi itulah yg menjadi nilai tambah dan mampu mencetak tenaga muda yg berdaya saing," ungkap M. Nasir.

Menurut M. Nasir, Kemenristek Dikti telah menetapkan lembaga khusus yang mengeluarkan izin sertifikat kompetensi berdasar uji kompetensi sesuai keahlian dan jurusannya masing-masing Perguruan Tinggi. Kreativitas dan inovasi juga penting untuk memenangkan kompetisi. Maka, pada hari ini dengan instrumen-instrumen tersebut yang ditetapkan Kemenristek Dikti sudah tidak ada lagi perbedaan signifikan antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

"PTN yang tidak kompetitif akan digulung dan ditinggal, sedang PTS yang kreatif, kompetitif akan melangkah naik dan menjadi rebutan stake holder," ungkap Menristek Dikti.

Selain itu, Menristek Dikti memberikan apresiasi pada UNMUH Jember, karena ia melihat kampus UNMUH Jember dengan modal yang dipunyai saat ini sudah sangat baik dan mampu untuk itu. Oleh karena itu, Menristek mendukung para dosen dan mahasiswa dalam berkompetisi terhadap dana riset yang memunculkan inovasi dan karya berbasis riset.

Selain itu Menristek Dikti juga mendorong mahasiswa menjadi seorang yang kreatif mengembangkan enterpreneurship, karena Kemenristek Dikti telah menyiapkan dana untuk itu.

Alangkah baiknya jika para mahasiswa ber-enterpreneur dan menciptakan lapangan kerja baru bagi teman-temannya yang lain, krn itu akan meningkatkan daya saing diri, kampus, dan bangsa di tingkatan global.

Dalam bahasa agama "siapa yg punya kemauan pasti disitu ada jalan". Para dosen juga jangan malas, harus meningkatkan diri dan kerja keras, serta kerja cerdas pungkas M. Nasir. idris