Tujuh formatur terpilih pimpinan Muhammadiyah cabang watukebo |
Prosesi MUSYCAB yang diselenggarakan di kompleks perguruan Watukebo ini dihadiri para petinggi PDM, PCM, PCA, KEPALA DESA, dan KEPALA KECAMATAN AMBULU. Setelah PDM memberikan pengantar dan membuka acara, pujian yang mengharukan dilontarkan oleh Bpk. Sutarman, M.Si. orang nomor 1 se-Ambulu ini. “Muhammadiyah adalah Persyarikatan yang besar, dan memberi kontribusi baik untuk negeri. Banyak orang intelektual dan pengusaha didalamnya, sehingga anggota Muhammadiyah dapat berdiri dimanapun berada.” Tuturnya dalam sambutan.
Namun hal tersebut tak seharusnya membuat kita terlena. Karena secara objektif, kepemimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah telah diamati dan dinilai oleh anggota dan pegiat Muhammadiyah maupun ortom. Dan kekurangan sudah barang tentu ada.
Fahrozi Fibri Arisandi, ketua umum Pemuda Muhammadiyah Watukebo mengoreksi kepemimpinan H. Zento. “ Secara umum kepemimpinannya berlangsung baik. Namun ada beberapa bidang seperti kesehatan, ekonomi, dan wakaf yang kurang tersentuh dan mendapatkan garapan yang serius.
Pegiat Aisyiyah, Umi Rohmatin, S.Pd. juga mengkritisi kepemimpinan Bu. Emi Farida. Menurutnya beberapa hal yang perlu dibenahi adalah, “ Sektor pengkaderan yang kurang terstruktur dan cenderung instan, kurangnya konsolidasi dan kekompakan antar pengurus untuk pencarian solusi dalam setiap masalah.” Ujar guru bahasa Inggris tersebut.
Kira-kira pukul 16.00 WIB MUSYCAB telah menghasilkan mufakat. Pimpinan baru telah dilahirkan. Dr. Dimyati,M.Pd. sebagai ketua Muhammadiyah cabang Watukebo tahun 2015-2020. Dan Bu. Ridayati, S.P. sebagai ketua Aisyiyah cabang Watukebo tahun 2015-2020.
"Semoga terpilihnya pemimpin baru Muhammadiyah dan Aisyiyah cabang Watukebo, adalah pemimpin yang benar benar loyal dan dapat membentuk program kerja yang dapat memberi progres yang baik untuk persyarikatan.” Tambah Fahrozi Fibri Arisandi lagi. (*)
foto & liputan Rizki Bayu
editor Fahrudin R.