Relaks dengan endorphin |
Namun ternyata, dibalik dari dugaan kebanyakan orang, terdapat sejenis narkotika yang hukumnya halal dan bahkan jika rutin mengkonsumsinya akan mengakibatkan masuk surga.
Informasi tersebut mungkin sulit diterima oleh logika dasar kita, mengingat terpidana narkotika identik sebagai orang yang jauh sama Tuhannya dan cenderung selalu berbuat kejahatan. Dimana kita ketahui bersama akibat buruk dari narkotika tersebut akan merusak generasi penerus bangsa yang kita cintai ini. Jadi, mana mungkin pecandu narkotika bisa mendapatkan pahala apa lagi jaminan masuk surga.
Lalu, bagaimana narkotika yang dimaksud?, Hal ini tentu berbeda dengan cerita hidup yang di alami oleh alm. Ust. Jefrry Al-Bukhori yang berawal dari pecandu narkotika lalu bertaubat menjadi ustadz. Melainkan benar-benar jenis narkotika yang hukumnya halal dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Narkotika yang dimaksud adalah narkotika jenis endorphin.
Endorphin adalah suatu hormon yang membuat bahagia, sehingga disebut juga dengan hormon kebahagiaan.
Jika kita pernah mendapatkan kabar gembira atau mendapatkan rejeki melimpah, tentu kita bahagia seakan-akan mau tersenyum terus menerus. Itulah reaksi dari hormon endorphin (hormon kebahagiaan).
Endhorphin merupakan kepanjangan dari Endogenesus Morphin, atau Morphin alami yang terdapat dalam tubuh kita. hormon ini dihasilkan dari kelenjar hypophyse yang diproduksi oleh hypothalamus (Guyton, 1997).
Berdasarkan berbagai penelitian, struktur yang dimiliki oleh endorphin ini sama dengan struktur yang dimiliki oleh morfin yang akan menimbulkan efek "melayang” atau sensasi kebahagiaan.
Selain itu Endorphin juga sebagai obat analgesia (anti nyeri) alami dalam tubuh manusia, karena sistem analgesia sebenarnya merupakan reseptor untuk beberapa neorotransmiter yang mekanisme kerjanya sama seperti morfin yang memang aslinya disekresi oleh otak (Guyton, 1997).
Sehingga tidak heran jika pecandu morfin bisa merasakan sensasi tenang dan lupa jika semisal ada sesuatu yang sakit pada dirinya.
Lalu, bagaimana cara memperoleh narkotika yang halal tersebut?, dr. Shigeo Haruyama, seorang dokter spesialis bedah saluran pencernaan yang juga penulis buku “The Miracle of Endorphin” menjelaskan, sediktinya ada empat metode untuk untuk menstimulus keluarnya hormon endorphin dan aktivitas untuk mengoptimalkan fungsinya dalam tubuh.
Pertama, mengatur pola makan. Kedua, memperkuat otot. Ketiga, membakar lemak. Dan keempat, meditasi.
Pada momentum bulan puasa ini, penulis akan lebih menitikberatkan pada pembahasan meditasi. Meditasi dimaksudkan untuk menciptakan ketenangan dalam otak, sehingga otak mampu memproduksi hormon kebahagian dalam jumlah melimpah. Meditasi yang dianjurkan dr. Haruyama tidak melulu sebagaimana meditasi selama ini kita ketahui. Bahkan meditasi yang rutin dijalankan oleh dr. Haruyama sendiri adalah dengan berjalan kaki.
Sambil berjalan kaki, beliau membayangkan tentang yang indah-indah, tentang mimpi dan harapan. Pada kondisi tersebut, otak memproduksi hormon kebahagiaannya. Intinya, meditasi dapat kita lakukan dimanapun dan kapanpun, asal kita melakukannya dengan tenang, senang dan nyaman.
Nah, dalam Islam sendiri Allah SWT telah mengajarkan kita bagaimana bermeditasi yang dapat menentramkan hati dan pikiran kita. Dalam QS.13:28 yang artinya “Yaitu orang-orang yang beriman dan hatinya menjadi tentram dengan mengingat (dzikir) kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat (dzikir) kepada Allah hati menjadi tentram”.
Petunjuk Allah SWT tersebut memang benar adanya dan terbukti dapat menjadikan hati manusia menjadi tenang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Moh. Sholeh, yang kemudian menjadi buku “Terapi Sholat Tahajjud”.
Bahwa orang yang rutin melakukan ibadah shalat tahajjud, maka otaknya akan banyak memproduksi hormon endorphin. Selain itu efek dari terapi tahajjud ini akan meningkatkan sel kekebalan tubuh (sel imunitas) sehingga akan mencegah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus.
Momentum bulan yang penuh berkah ini marilah kita memperbanyak berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, dari pada kita mengkonsumsi narkotika yang haram seperti morfin, lebih baik kita mengkonsumsi narkotika yang halal seperti endorphin yang bikin kita masuk surga.
Harapannya, hati dan pikiran kita akan menjadi tenang selalu tanpa sedikitpun menyentuh barang haram semacam morfin. Wallahu'alam.
Ditulis oleh :
Kamiludin, S.Kep., Ns
Praktisi kesehatan
Eksekutif LazisMU Jember