Hafidz Hafidzah - Program mentoring tahfidz oleh LP-AIK Unmuh Jember |
Tim dosen AIK (Agama Islam dan Kemuhammadiyahan) Unmuh Jember kini menyiapkan sebanyak 35 mentor dari mahasiswa-mahasiswa semester lanjut yang telah diuji dan memenuhi syarat untuk membina kualitas bacaan Qur'an para mahasiswa baru.
Program mentoring ini bertujuan antara lain, Pertama, Menyiapkan generasi akademisi dan ilmuwan yang Qur'ani. Kedua, Membuktikan bahwa lulusan atau sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jember tidak ada lagi yang buta Al-qur'an.
Hingga saat ini telah tercatat 125 mahasiswa baru yang sudah mendaftar dan berjalan sebagai peserta mentoring. Sejumlah peserta tersebut merupakan mahasiswa TI (Teknologi Informasi) yang sedang menempuh mata kuliah AIK (Agama Islam dan Kemuhammadiyahan) dalam ampuan dosen Idris Mahmudi, A.Md.Kep., M.PdI.
Selanjutnya, InsyaAllah segera menyusul mahasiswa baru dari Fikes (Fakultas Ilmu Kesehatan) Prodi keperawatan.
Alasan diwajibkannya mahasiswa yang menempuh mata kuliah AIK untuk mengikuti program mentoring diantara adalah:
- Mahasiswa harus dibekali dengan kitab suci yang menjadi sumber hukum agamanya sendiri,
- Upaya melakukan perbuatan semampunya (bahkan lebih) untuk sebuah kebaikan,
- Dalam rangka berfastabiqul khoirot.
Mentoring ini dilaksanakan seminggu sekali selama 1 semester, dimana 1 mentor menangani 5 peserta.
Menariknya, bagi para mentor-mentor mahasiswa yang melakukan mentoring pada Maba, mentor tersebut berganti harus "setoran" hafalan ke ustadz-ustadz yang ditunjuk, yakni Ust. Laghoni dan Ust. Muhyi, dengan target hafal 1 juz (juz 30).
Jika program ini berjalan dengan baik, maka Unmuh Jember akan punya produk lulusan mahasiswa dengan hafalan 8 juz selama ia kuliah dengan asumsi 8 semester tanpa harus 'mondok' di pondok Tahfidzul Qur'an.
"Besar harapan kami agar program ini berjalan dengan lancar sekaligus mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk mahasiswa dan dosen yang lain," Ujar Idris selaku penggagas program ini. ● Mahmudi