Pengajian ahad istimewa. Menjadi manusia lapang dada oleh Ust. Heny S. |
Pengajian Ahad Istimewa ini sangat kental dengan nuansa kekeluargaan karena PRM beserta ibu-ibu Aisyiyah ranting Pagah menyiapkan sarapan pagi.
Acara diawali dengan tahfifz Quran siswa SMKM kelas 10, Ilham, yang melantunkan QS. Al-Mulk, dilanjutkan dengan kultum dari siswi kelas 11 tentang syukur nikmat. Lalu hikmah inti disampaikan oleh ustadz H. Heni Siswondo, Spd. MPd. yang membekali kita supaya bisa menjadi manusia yang berlapang dada.
Menurutnya, jikalau manusia ingin membalas keburukan orang lain cukup meniru ular, jikalau hanya ingin membalas kebaikan orang lain cukup meniru anjing. Akan tetapi jikalau ingin membalas kejahatan orang lain dengan kebaikan maka tirulah Rosulullah Muhammad SAW yang diabadikan dalam QS. Al-Insyiroh.
Nabi mencontohkan dengan memaafkan bahkan membezuk pemuda Jundab dengan memberi oleh-oleh tatkala yang bersangkutan sakit meski tabiatnya terhadap Rasulullah sangat buruk, yakni selalu mengganggu Rasulullah kekita hendak pergi ke Masjid.
Cara untuk bisa lapang dada antara lain,
Pertama, Mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan agama kepadanya, karena pada hakikatnya seorang musyrik tidak mampu lapang dada.
Kedua, Mengikuti sunnah nabi (sebagaimana yang telah diperintahkan).
Ketiga, Mempelajari ilmu syariat.
Keempat, Kembali pada Allah dengan ketaatan dan giat beribadah.
Kelima, Berbuat kebaikan.
Keenam, Senantiasa ingat Allah.
Tujuh, Menjahui dari hal-hal yang menjadi racun atau penyakit hati.
Terakhir, Menjaga lisan dari perkataan yang buruk
Dalam pengajian yang berlangsung secara teduh ini, bapak Ketua PDM Jember mencontohkan dengan mengajak keluarga anak istri untuk 'ngaji' bersama-sama agar kelak bisa menjadi kader Muhammadiyah dimasa yang akan datang. ● Bu Nurul