Berjuang fii sabilillah - foto: Google |
Media kembali heboh dengan berbagai isu Teror (opini mengarah kepada pelaku yang beragama Islam) dan penggembosan citra MUI dalam fatwa larangan penggunaan atribut Natal oleh umat muslim.
Dua isu besar ini sangat sensitif. Musuh Islam telah mendeklarasikan kembali kebencian mereka kepada Islam. Bagaimana isu Teror semakin menegaskan Islam sebagai Agama Kekerasan. Bagaimana fatwa MUI itu membuat Islam dianggap Agama yang tidak toleran.
Sebetulnya sumber masalah kita dimana? Makin hari Citra Islam semakin buruk saja. Bahkan pemimpin kita ikut berpartisipasi menyerang Islam. Yang notabene mereka Muslim. Soal Fatwa MUI mentri agama menyatakan itu hanya fatwa, tidak berlaku untuk seluruh umat Islam.
Ditambah, pernyataan Kapolri Tito Karnavian, yang menganggap fatwa MUI bukan hukum positif. Ini adalah pernyataan yang sangat prematur bagi orang sekelas Kapolri. Karna fatwa MUI adalah salah satu rujukan Hukum bagi Umat Islam. Sebagai produk hukum Islam, maka jelas ia menjadi Hukum Positif.
Jika kita solid bersatu dalam Ukhuwah Islam, umat beragama lain akan "kelimpungan". Secara bisnis mereka segera merugi dan bangkrut. Secara ideologis mereka tersingkir. Secara politik mereka tak berdaya.
Skema ukhuwah Islam ini telah mereka (non muslim) pahami dengan baik. Terbukti, mereka terus membombardir, mencuci otak, memperburuk citra Islam di mata orang Islam sendiri.
Media massa-lah yang memiliki peran besar itu. Ibarat sinetron, ada tokoh-tokoh antagonis yang di-samarkan menjadi tokoh pro-tagonis. Mereka berperan membuat pernyataan-pernyataan blunder dan kontroversial untuk ditayangkan berulang-ulang sebagai sumber rujukan pendapat. Tujuannya membingungkan masyarakat dan menegakkan Simbol-simbol non-muslim. Serta mendegradasi citra Islam serendah-rendahnya.
MUI sudah menjalankan tugasnya dengan benar. Banyak fatwa Ideologis dan Murni (benar) yang mereka hasilkan. Pun belum dilaksanakan secara masif oleh umat islam sendiri, Minimal jika mereka meninggal, bisa menjawab pertanyaan Malaikat.
Dan kita sebagai umat Islam harus terus belajar mengenal Islam secara Kafaah (tuntas sampai akarnya). Supaya tidak terombang-ambing oleh media massa.
Sebagai umat Islam kita harus memahami Islam sebenar2nya. Agar bisa membela Keyakinan kita sampai kelak ditanya Malaikat dapat menjawab dengan baik.
Urusan dunia, kita jangan Lengah. Perkuat Ekonomi Umat, agar kita bisa menguasai sumber-sumber Ekonomi, Politik, dan Budaya.
Urusan Akhirat apalagi. Terus pupuk pemahaman kita tentang Islam. Terus bangun Citra Islam yang baik, lurus, dan Rahmatan lil alamin. Insyaallah panji Islam akan terus tegak di muka Bumi. Amin. ●
Kalbar Zulkarnain | Citizen Journalist