Kepala SD Muhammadiyah 01 Tanggul Sepakati MoU Dengan Sekolah Malaysia |
Menghadapi era globalisasi dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia), Muhammadiyah sebagai organisasi islam terbesar di Indonesia yang memiliki Amal Usaha Pendidikan perlu menyiapkan sumber daya manusia yang handal, salah satunya adalah meningkatkan kuaitas pendidikan.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia SD Muhamadiyah 01 Tanggul (SD MUHITA) Tanggul Jember, menjalin kerjasama dengan 2 sekolah di Malaysia.
Memo of Understanding (MoU) telah ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 16,17,18 Januari 2017 yang lalu di Malaysia. MoU menitik beratkan kerjasama dalam bentuk pertukaran informasi perkembangan kurikulum dan peningkatan pembelajaran secara Internasional. Selain itu ada kerjasama pertukaran informasi antara guru dan pertukaran pelajar dalam rangka mengembangkan karakter dan budaya sekolah.
Kedua sekolah tersebut adalah Sekolah Menengah Kebangsaaan Sungai Manggis Selangor dan Sekolah Menengah Kebangsaan Putrajaya Presint 11 1 Putrajaya, serta Pejabat Pendidikan Daerah (PPD) Muara Johor Malaysia.
Kepala SD Muhammadiyah 01 Tanggul, Muhammad Burhanudin Harahap, mengatakan bahwa SD Muhammadiyah 01 Tanggul merupakan salah satu sekolah dari 34 sekolah, yang terdiri dari SD/MI, SMP, SMA & SMK Muhammadiyah di Indonesia yang melakukan MoU bersama Jaringan Penggerak Sekolah Madrasah Muhammadiyah (JPSM) Indonesia.
Bisa berkunjung dan menjalin MOU dengan sekolah-sekolah di Malaysia merupakan pengalaman dan kebanggaan tersendiri bagi SD Muhammadiyah 01 Tanggul dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya sekolah Muhammadiyah.
Peserta Study Exchange Malaysia-Singapura dalam Jaringan Penggerak Sekolah Madrasah Muhammadiyah (JPSM) |
Dalam keterangannya kepada jembermu.com Burhan menyadari SD Muhita yang berada di pelosok kecamatan masih perlu banyak belajar dengan semua pihak terutama sekolah – sekolah yang sudah baik dan maju dari segi kualitas dan kuantitas di tingkat Daerah, Nasional maupun Internasional seperti Malaysia dan Singapura.
“Banyak sekali manfaatnya dari sisi penyelengaraan KBM yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia khususnya di SD Muhammadiyah 01 Tanggul misalnya tentang kedisiplinan siswa kebersihan dan ketertiban di sekolah termasuk kebiasaan prilaku dan sopan santun bagi peserta didik,” ujar Burhan menjelaskan.
Burhan melanjutkan, “Menumbuhkan karakter peserta didik harus dimulai dari sejak kecil melalui kebiasan kebiasaan yang harus ditanamkan pada diri siswa setiap hari baik disekolah maupun dirumah”.
Study Exchange selama 5 hari di Malaysia dan Singapura sejak tanggal 15-19 Februari 2017 ini tak hanya mengunjungi sekolah-sekolah saja tetapi juga mengunjungi tempat- tempat bersejarah di kedua Negara tersebut untuk mengenal budaya di negara – negara tetangga sebagai upaya dalam bentuk meningkatkan toleransi dan martabat bangsa.
Foto & laporan : burhan