Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jember, KH. Kusno, SAg, MPdI dalam tausyiyah pengajian Triwulan warga ‘Aisyiyah Cabang Ambulu pada Jumat (21/7/17) kemarin sempat mengingatkan warga ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah agar tidak menjadi warga Muhammadiyah yang ‘bangkrut’.
Warga ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah Ambulu diingatkan KH. Kusno dengan menukil sebuah Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa ada 5 penyebab kebangkrutan yang dialami manusia, meski ia telah melakukan segala amalan ibadah mahdhah dan ibadah sosialnya.
Pertama, suka menghina atau mencela orang. Seringkali ucapan yang keluar dari mulut kita meski hanya bercanda ternyata bisa menyakiti hati orang lain. Hal inilah yang menyebabkan kita harus selalu menjaga ucapan agar setiap ucapan kita tak menyakiti perasaan orang lain.
“Bukankah Allah dalam surat al-Humazah ayat pertama sudah menyatakan dengan tegas celakalah bagi pengumpat dan pencela,” tegas pria asli Lamongan ini.
Kedua, suka menebar fitnah dengan menuduh orang lain yang belum tentu kebenarannya. Menurut KH. Kusno, warga Muhammadiyah jangan membudayakan ngerasani pimpinannya di belakang mereka. Sebaiknya segala permasalahan diselesaikan dengan terbuka dan musyawarah sehingga tidak akan muncul tuduhan-tuduhan yang tidak jelas.
“Awas nggih ibu-ibu, yang biasa ngerumpi itu bisa jadi pintu fitnah. Bukankah semua paham bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan,” ingat KH. Kusno.
Ketiga, perbuatan yang menyebabkan kebangkrutan yang lainnya adalah menganiaya orang lain baik secara fisik maupun psikis. KH. Kusno menyatakan bahwa seorang guru, dosen di Amal Usaha Muhammadiyah, jangan sampai karena gregetan melihat tingkah laku anak didiknya menjadi lepas kendali dengan memukul, meski hal itu hanya emosi sesaat atau bahkan tidak bermaksud lebih.
Keempat, menumpahkan darah saudaranya sesama Muslim. Mencela, menghina, mem-bully saja kita dilarang oleh Rasul, apalagi membunuh, menghilangkan nyawa saudaranya sesama Muslim jelas KH. Kusno.
Kelima, kebangkrutan manusia yang bisa menghilangkan segala amal shalihnya di dunia adalah mengambil harta atau hak orang lain dengan cara bathil.
Pria kelahiran Lamongan ini mengingatkan kepada seluruh warga ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah, apabila diberi amanah berkaitan dengan uang, maka jangan sampai uang itu menimbulkan fitnah.
“Ingat, meski hanya seratus rupiah, kalau itu bukan hak anda, maka haram bagi anda untuk mengambilnya,” ujar KH. Kusno mengingatkan.
Menurutnya, Muhammadiyah bisa maju seperti saat ini salah satunya dicapai dengan keamanahan warga Muhammadiyah ketika mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah. ● maghfur