Kyai Kusno: Pendidikan adalah Amal Usaha Muhammadiyah Untuk Jauhkan Umat dari Kebodohan
Ketua Muhammadiyah Jember, KH Kusno, MPdI yang juga koordinator PDM Balapan saat memberikan pidati sambutan di acara Pertemuan Rutin tiga bulan PDM Balapan di Bondowoso |
Hal itu diungkapkan KH Kusno di hadapan puluhan peserta pertemuan Rutin PDM Balapan (26/11) yang diselenggarakan di komplek Perguruan Muhammadiyah PDM Bondowoso, diikuti unsur PDM, PDA, Dikdasmen dan Kepala Sekolah se wilayah PDM Balapan yang terdiri dari PDM se eks Karesidenan Besuki ditambah Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan.
Menurut Kusno yang juga koordinator PDM Balapan, amal usaha pendidikan Muhammadiyah yang bisa meningkatkan kualitas sumber dayanya akan membentuk masyarakat utama, yakni masyarakat islam yang sebenar benarnya. Oleh karenanya penguatan pendidikan karakter (PPK) merupakan langkah strategis yang harus dilakukakan penyelenggara pendidikan Muhammadiyah.
Selain itu menurut Kusno, urgensi PPK dalam penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah adalah ruh dan jiwa pendidikan. Pendidikan pada intinya merupakan proses pembentukan individu insan kamil, manusia seutuhnya, yang sehat jasmani rohani, religius, nasionalis, mandiri, demokratis serta berakhlak mulia.
"Visi penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah yang berkarakter, unggul dan berdaya saing akan dapat terwujud dengan baik, jika semua elemen yang terkait, seperti Dikdasmen, kepala sekolah/ madrasah, guru dan karyawan, mereka fokus dan bersinergi menjadikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan tidak sekedar materi pembelajaran pokok dan utama namun juga bahan ajar yang diteladankan, dipercontohkan sehari hari di lembaga pendidikan muhammadiyah", tegas pria asli Lamongan ini.
Dalam pertemuan rutin tiap tiga bulan yang mengangkat tema " Implementasi PPK dalam penyelenggaraan Pendidikan Muhamadiyah" tersebut, ini, dipaparkan tiga materi pokok, yaitu :
Pertama, Skema pembiayaan dan penggalian sumber pendanaan lembaga pendidikan muhammadiyah dengan narasumber Drs. Amiruddin, pemateri perwakilan Muhammadiyah Lumajang. Dilanjutkan oleh perwakilan Muhammadiyah Banyuwangi yang menyampaikan materi pola pembinaan keislaman dan kemuhammadiyahan pada pimpinan, guru dan karyawan di lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Pada akhir materi disampaikan pola rekrutmen peserta didik baru dan marketing pendidikan dengan narasumber Drs Zainal Mafudz, MPd Ketua Majelis Pendidikan Kader yang juga Kepala SMA Muhammadiyah 3 Jember.
Dari paparan dan tanggapan ketiga persoalan tersebut dapat disimpulkan bahwa pertemuan pimpinan daerah Muhammadiyah se eks karesidenan Besuki, Lumajang, kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut: Pertama di bidang penguatan ruh keislaman dan kemuhammadiyahan, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu: 1. membuat Pakta integritas bagi kepala sekolah dan para guru sebagai wujud komitmen dalam mengelola lembaga pendidikan Muhammadiyah. 2. melaksanakan kegiatan rutin dalam bentuk pembinaan dan evaluasi kinerja para Pimpinan dan guru pada lembaga pendidikan Muhammadiyah. 3. menjadikan kaidah pendidikan persyarikatan sebagai dasar bagi pengelolaan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Kedua bidang skema sumber dana dan pemanfaatannya. Ada beberapa sumber yang bisa dimanfaatkan, 1. sumber dana internal yaitu berasal dari infak para sisw. 2. sumber dana yang berasal dari bantuan pemerintah semisal BOS. 3. sumber dana yang berasal dari pinjaman dari pihak bank.
Ketiga bidang strategi penerimaan peserta didik baru. Ada beberapa langkah yang dilakukan guna menunjang proses penerimaan peserta didik baru. 1. melakukan sosialisasi ke lembaga-lembaga pendidikan satu tingkat di bawahnya untuk memperkenalkan lembaga pendidikan Muhammadiyah. 2 memberikan pelayanan dan bimbingan secara profesional bagi lembaga-lembaga pendidikan satu tingkat di bawahnya. 3. bekerja sama dengan media cetak dan elektronik untuk memperkenalkan lembaga pendidikan Muhammadiyah kepada masyarakat umum. 4. memanfaatkan peluang dengan melibatkan pihak lain semisal orang yang memiliki kesuksesan di bidang tertentu untuk diundang ke lembaga pendidikan muhammadiyah. 5. menghadirkan para alumni untuk diajak sosialisasi pada lembaga pendidikan satu tingkat di bawahnya.
Selain, itu pertemuan tersebut juga memberikan rekomendasi sebagai berikut: mengamanatkan kepada koordinator untuk mengkomunikasikan dengan pihak Universitas Muhammadiyah Jember agar menjadi fasilitator dalam bentuk kegiatan workshop bagi para kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Pertemuan tersebut juga menetapkan bahwa pertemuan selanjutnya dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo pada bulan Februari 2018 dengan tema pembahasan yaitu lazismu dan pengembangan pondok pesantren. ● kus