Saat Siswa Tapak Suci Itu Memanjat Tiang Bendera
Pagi itu masih menunjukkan pukul 05.30 di Alun-Alun Ambulu. Tapi sudah muncul kehebohan saat panitia lokal Milad Muhammadiyah ke-107 melihat tali tiang bendera tidak terpasang.
"Iki Piye taline kok ning ngisor, piye masang bendera iki?" teriak salah satu panitia lokal.
Beberapa orang panitia dan warga Muhammadiyah yang datang segera berlarian mendekat dan berdiskusi.
Ada yang memberikan solusi untuk mengganti dengan bambu saja tiang bendera yang tak bertali itu, tapi akhirnya disepakati untuk menaiki tiang dan memasang tali ke atas.
Ternyata tak semudah kesepakatan karena rata-rata yang hadir adalah pria berumur dan memiliki ketakutan pada ketinggian.
Saat itulah hadir Kader Tapak Suci Yuyun yang mencoba memanggil siswa Tapak Suci yang hadir dan menyuruh untuk menaiki tiang bendera. Maka dua siswa Tapak Suci Ramadhan Qodri dan Willy Gunawan dari Tanggul datang ke Kader Yuyun lalu siswa Tapak Suci Qudri menyatakan tidak berani karena takut licin.
"Saya siap naik," jawab siswa Tapak Suci Willy.
Siswa Tapak Suci Willy dari Tanggul saat menaiki tiang bendera di Alun-Alun Ambulu saat Apel Milad Muhammadiyah ke-107 |
Akhirnya dengan dipandu oleh panitia dan kader Yuyun di bawah, siswa Tapak Suci Willy naik perlahan memanjat tiang bendera.
Di belakang tenda kehormatan, seorang ibu Aisyiyah berkomentar, "Ga duwe wedi blas arek Tapak Suci iki yo (Tidak punya takut sama sekali anak Tapak Suci ini)?"
Dalam waktu singkat tali warna biru itu pun terpasang di atas tiang bendera setinggi 10 meter dan Willy meluncur santai ke bawah dan mendapat aplaus panitia dan warga yang menunggunya di bawah.
Dan akhirnya Apel Milad Muhammadiyah ke-107 terlaksana denganlancar dan sukses salah satunya berkat aksi heroik siswa Tapak Suci yang hebatnya bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November. (maghfur)