Universitas Muhammadiyah Jember Dan Hizbul Wathan Buat Lubang Biopori Untuk Atasi Bencana
Teknologi Biopori |
JemberMU - Hizbul Wathan merupakan Gerakan Kepanduan yang lahir lebih awal dibandingkan yang lain di Indonesia. Gerakan kepanduan ini didirikan pada tahun 1918, semula bernama Padvinder Muhammadiyah, tetapi kemudian diganti menjadi Hizbul Wathan pada tahun 2020. Diawal berdirinya yakni dimasa penjajahan Belanda, Hizbul Wathan lebih banyak berfokus pada program membela tanah air. Pada masa penjajahan jepang, Gerakan kepanduan hizbul wathan ini tidak diperbolehkan aktif oleh pemerintahan kolonial waktu itu. Setelah pemerintahan Jepang berakhir, pada tahun 1945 gerakan kepanduan hizbul wathan ini Kembali aktif. Gerakan kepanduan Hizbul Wathan ini telah melahirkan tokoh besar seperti Jenderal Besar Sudirman, beliau merupakan Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pertama.
Pemerintah Indonesia, melalui Keppres RI No. 238 tahun 1961 melakukan penggabungan seluruh Gerakan kepanduan yang ada di Indonesia. Oleh karenanya Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan secara organisasi tidak aktif mulai tahun 1961 sampai tahun 1998. Walaupun demikian, anggotanya tetap aktif di organisasi kepanduan Praja Muda Karana (Pramuka) bahkan Sebagian besar menjadi pengurus. Setelah reformasi, tahun 1998, Gerakan kepanduan Hizbul Wathan ini Kembali melaksanakan kegiatannya secara mandiri. Kegiatan utama yang dilakukan oleh Hizbul Wathan, akan tetapi pada perkembangannya Hizbul Wathan sangat akomodatif terhadap perkembangan zaman serta menyesuaikan diri dengan kondisi lokalitas dimana Gerakan Kepanduan Muhammadiyah ini berada (local wisdom).
Hizbul Wathan di Kabupaten Jember diaktifkan kembali bersamaan dengan aktifnya Gerakan Kepanduan ini di Tingkat nasional. Gerakan kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) di Kabupaten Jember ini mayoritas berasal dari wilayah yang di naungi oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Watukebo. Watukebo merupakan salahsatu nama dusun yang berada di wilayah kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Namun demikian, anggotanya juga tetap eksis di Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang lain, walaupun jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang ada di Watukebo.
Universitas Muhammadiyah Jember melalui tim pelaksana pengabdian yakni Ir. Iskandar Umarie, MP dan Dr. Abadi Sanosra, SE., MM. melihat fleksibelitas GKHW dalam mengakomodir keadaan Masyarakat sekitar ini dimasa yang akan datang akan menjadi aktor penting dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh Masyarakat yang ada di Kabupaten Jember. Ada beberapa permasalahan di Kabupaten Jember yang pada dasarnya GKHW dapat menjadi pioner dan berperan penting untuk mengatasinya. Permasalahan tersebut diantaranya adalah masalah kekeringan dan banjir yang dari tahun ketahun bertambah masif.
Gambar 1. Penyuluhan Teknologi Biopori oleh Tim Universitas Muhammadiyah Jember Bersama Hizbul Wathan |
Kekeringan dan banjir yang terjadi di Kabupaten Jember ini berasal dari akar masalah yang sama yakni berkurangnya daerah resapan air. Hal ini disebabkan oleh bergantinya daerah resapan menjadi komplek perumahan serta jalan yang ditutupi oleh aspal dan paving. Air yang seharusnya masuk kedalam pori tanah menjadi melimpas, sehingga pada saat hujan menjadi banjir. Sebaliknya pada saat kemarau akan terjadi kekeringan dan retak pada tanah. Kekeringan dan banjir ini merupakan bencana yang berdampak pada tragedi kemanusiaan seperti kelaparan, kekurangan air bersih. Oleh karenanya permasalahan ini perlu diatasi dengan menghadirkan teknologi yang tepat dan praktis. Salahsatu teknologi yang sudah terbukti praktis untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah teknologi biopori.
Gambar 2. Simulasi Pembuatan Teknologi Biopori Oleh Hizbul Wathan |
Hal tersebutlah yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Jember. “kami mendampingi HW untuk menerapkan teknologi Biopori” kata Iskandar Umarie. “Karena HW bergerak diseluruh lini kehidupan Masyarakat, dengan pendampingan ini diharapkan HW dapat memberdayakan Masyarakat dengan bekal yang didapat ini” lanjutnya. “Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah memberikan pendanaan melalui Surat Kontrak Pengabdian Masyarakat Pendanaan dan Pelaksanaan Hibah Riset Nasional Muhammadiyah Batch VII Tahun 2024 Nomor: 0258.115/I.3/D/2024 sehingga aktivitas ini berjalan sesuai rencana” pungkas Iskandar Umarie.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2024 di perumahan taman bambu blok C No. 13 Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Pengabdian dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember serta kader Hizbul Wathan Kabupaten Jember.