Unmuh Jember Gelar Konferensi Internasional Pertanian 2024 Bahas Pengembangan Pangan Lokal

Foto bersama jajaran Dosen Fakultas Pertanian Unmuh Jember (Yoseph Triprasetya/JemberMu.com)

JemberMu.com - Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menggelar Seminar Internasional Pertanian (SEMARTANI) yang ketiga dengan tema "Accelerating Local Food-Based Agricultural Development as an Effort to Achieve Food Security and Renewable Energy," membahas ketahanan pangan dan energi terbarukan.

Acara ini, yang diadakan secara hybrid pada Rabu (26/06/2024) di Gedung Aula Ahmad Zainuri Unmuh Jember dan diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Unmuh Jember, dihadiri oleh lebih dari 120 peserta.

Pemberian Sertifikat Apresiasi ke Riski Selaku Narasumber (Yoseph Triprasetya/JemberMu.com)

Acara dibuka oleh Ir. Iskandar Umarie, M.P., Dekan Fakultas Pertanian Unmuh Jember, yang berharap hasil dari acara ini dapat memberikan publikasi terbaik dalam Call for Paper.

"Semoga dapat diimplementasikan untuk meningkatkan produktivitas dan menyejahterakan petani," kata Iskandar.

Dr. Kelly Wong Kai Seng, narasumber pertama, mempresentasikan aktivitas ekonomi di lahan pertanian dan menjelaskan penerapan National Agriculture Policy (NAP 2.0) di Malaysia untuk mengatasi isu pertanian dan mengurangi food waste.

"NAP juga mendorong masyarakat tani untuk meningkatkan keamanan pangan," jelas Kelly.

Rizki Fitria Darmayanti, S.T., M.T., Ph.D., dosen Unmuh Jember dan narasumber kedua, menjelaskan peran biomanufaktur dalam sektor pertanian yang efisien dan sederhana serta peranannya dalam penciptaan energi terbarukan seperti biobutanol.

"Peran enzim dalam industri dan pengolahan makanan sangat berpengaruh pada pengembangan kuliner saat ini," kata Rizki.

Wahyu Nurkholis Hadi Syahputra, M.P., M.Eng., narasumber ketiga, membahas Artificial Internet of Things (AIoT) Agriculture, kombinasi kecerdasan buatan dan internet of things yang fokus pada pengembangan pertanian dan pangan.

"Dalam memasuki masa Agriculture 4.0, petani dituntut untuk bisa berkembang dalam IoT dan big data," kata Wahyu.

Wahyu menjelaskan bahwa penerapan teknologi AI dapat menjadi pengarahan yang baik dalam pengelolaan lahan pertanian, efisiensi sektor pertanian, dan evolusi digital dalam pengaturan pertanian.

Prof. Dr. Eng. Shigeki Takeda, narasumber keempat, menjelaskan teknologi sistem nirkabel pada sensor dan komunikasi yang memberi efisiensi pada manajemen perkebunan, air, monitoring lahan, dan automasi pengelolaan pertanian.

"Teknologi ini mampu meningkatkan manajemen perkebunan, air, dan monitoring lahan serta automasi pengelolaan pertanian," jelas Takeda.

Takeda juga membahas teknologi evaluasi lahan seperti Battery-less Radio Frequency Identification (RFID) untuk pengecekan temperatur dan kelembaban serta sensor wireless fidelity (WiFi).

Lebih baru Lebih lama